– Tim UNIST Profesor Changwook Lee, pertama kali mengidentifikasi prinsip transportasi fosfolipid intraseluler

Transportasi fosfolipid melalui kontak fisik retikulum endoplasma-mitokondria.[UNIST 제공]

[헤럴드경제=구본혁 기자] Sebuah tim peneliti Korea telah menerbitkan hasil penelitian yang dapat membuka cakrawala baru dalam pengobatan obesitas dan perlemakan hati.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Profesor Changwook Lee dari Departemen Ilmu Hayati di Institut Sains dan Teknologi Ulsan (UNIST) menemukan bahwa protein MIGA2 berperan dalam mengangkut fosfolipid antara retikulum endoplasma dan mitokondria. Ini adalah pertama kalinya peran dan prinsip protein seperti itu dalam sel hewan tingkat tinggi telah dijelaskan.

Organel sel seperti mitokondria adalah bagian dari sel eukariotik yang sesuai dengan ‘organ’ dan melakukan fungsi khusus yang penting untuk kelangsungan hidup sel dengan bertukar zat seperti lipid dan protein antara organel. Di masa lalu, diketahui bahwa zat dipertukarkan dengan membungkusnya dalam kantung yang disebut vesikel.

Penelitian telah menunjukkan bahwa MIGA2 juga merupakan protein (protein kontak membran) yang membuat jalur kontak ini. Terperangkap di wilayah LTD dari protein ini, fosfolipid berjalan bolak-balik antara mitokondria dan retikulum endoplasma. Dijelaskan bahwa daerah LTD dari protein MIGA2 memiliki bentuk yang mirip dengan mug, dan bagian dalam cangkir memiliki sifat hidrofobisitas yang bersahabat dengan lemak, sehingga dapat menjebak dan mengangkut fosfolipid. Tim peneliti menemukan fakta ini dengan menganalisis kristal protein dengan sinar-X.

Eksperimen juga dilakukan untuk menguji hipotesis ini. Faktanya, ketika mutasi dibuat di rongga hidrofobik (di dalam cangkir) MIGA2 yang mencegah pengikatan fosfolipid, kapasitas transpor fosfolipid intraseluler berkurang.

Dari kiri, Profesor Changwook Lee, Peneliti Hyunwoo Kim, Peneliti Seohwang Lee.[UNIST 제공]

Juga baru terungkap bahwa ada atau tidak adanya fosforilasi protein MIGA2 menentukan kapasitas transpor lipid. Ketika protein ini difosforilasi, pengikatan ke ER menjadi lebih kuat, yang mengarah pada transportasi lipid yang lebih baik. Fosforilasi mengacu pada perlekatan gugus fungsi fosfat ke protein.

Hasil penelitian ini, yang didukung oleh National Research Foundation, dipublikasikan pada 28 Juni di jurnal akademik internasional Nature Communications.

[email protected]