Tiga astronot Rusia berpose sambil memegang bendera Republik Rakyat Luhansk (LPR) di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), merayakan pendudukan penuh militer Rusia di provinsi Luhansk, Ukraina timur pada 4 April 2010. [연합] |
[헤럴드경제=이명수 기자] Tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina, seorang astronot Rusia yang mengenakan pakaian antariksa dengan warna yang mengingatkan pada bendera Ukraina naik ke talenan dan kali ini mengibarkan bendera pendudukan Rusia di Ukraina.
Menurut British Daily Guardian pada tanggal 4 (waktu setempat), Badan Antariksa Federasi Rusia (Roscosmos) menunjukkan tiga astronot Rusia memegang bendera Luhansk (nama Rusia Lugansk) Republik Rakyat (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR). memposting fotonya di akun Telegram resminya.
Astronot Rusia Oleg Artemiev, Dennis Matveev dan Sergei Korsakov mengambil gambar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memegang langit, bendera Luhansk biru dan merah dan bendera Donetsk hitam, biru dan merah.
Roscosmos juga memposting pesan bersama dengan foto: “Hari Pembebasan Republik Rakyat Luhansk! Selamat dari Bumi dan Antariksa.”
Dia juga mengatakan, “(Pendudukan Rusia di Luhansk) adalah hari yang telah ditunggu-tunggu oleh penduduk Luhansk selama delapan tahun,” katanya.
Setelah merebut Luhansk, sebuah poros di Donbass Ukraina timur, pasukan Rusia sekarang melakukan serangan untuk merebut Donetsk.
Dalam keadaan seperti ini, seorang kosmonot Rusia memposting foto memegang bendera Ukraina yang diduduki Rusia.
The Guardian mengatakan tidak diketahui bagaimana bendera itu sampai ke tangan astronot Rusia.
Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA), sebuah pesawat ruang angkasa kargo tak berawak Rusia tiba di ISS dari stasiun ruang angkasa Baikonur di Kazakhstan pada tanggal 3 bulan lalu. Kapal kargo itu memuat 3 ton makanan, bahan bakar, dan persediaan.
Para astronot Rusia dalam foto adalah astronot Rusia pertama yang memasuki ISS sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Pada bulan Maret, ketika foto pesawat ruang angkasa Soyuz MS-21 yang mengenakan pakaian antariksa kuning dan biru dirilis, itu ditafsirkan bahwa mereka mencoba menyampaikan pesan solidaritas ke Ukraina melawan invasi Rusia ke Ukraina.
Kosmonot Rusia menjelaskannya sebagai ‘kebetulan sederhana’.