mantan presiden AS Donald Trump [AP]

Dokumen Gedung Putih yang disimpan di rumah resor Mar-a-Lago mantan Presiden Donald Trump di Florida mungkin telah disembunyikan atau dipindahkan sebelum FBI menggeledahnya, kata Departemen Kehakiman.

Menurut Associated Press dan New York Times (NYT) pada tanggal 31 (waktu setempat), Kementerian Kehakiman membuat klaim ini dalam sebuah pernyataan yang diajukan ke pengadilan sehari sebelumnya, menunjukkan bahwa itu mungkin merupakan upaya untuk menghalangi penyelidikan. Departemen Kehakiman juga menambahkan bahwa mereka telah memperoleh bukti bahwa para pembantu Trump secara salah mengklaim bahwa semua dokumen sensitif telah dikembalikan ke pemerintah.

Panggilan itu datang selama sidang skala penuh oleh Hakim Negara Bagian Florida Eileen Cannon atas permintaan pengacara mantan Presiden Trump untuk menunjuk penyelidik khusus terpisah untuk meninjau dokumen yang disita dari rumah Trump pada 8 Maret.

Sebelumnya, pihak Trump meminta FBI untuk berhenti meninjau dokumen untuk penyelidikan yang tidak memihak dan menunjuk penyelidik khusus sebagai ahli yang terpisah dan netral. Hakim Cannon, yang diangkat pada 2020 selama kepresidenan Trump, sebelumnya mengatakan dia akan menerima permintaan Trump untuk menunjuk penyelidik khusus.

Dalam nota setebal 36 halaman, Departemen Kehakiman mengatakan dalam pernyataan setebal 36 halaman bahwa penggeledahan dan penyitaan Mar-a-Lago menyita 33 kotak berisi lebih dari 100 dokumen rahasia, serta menemukan tiga dokumen rahasia tidak hanya di rumah. gudang, tetapi juga di meja Kantor Oval Presiden Trump.

Departemen Kehakiman lebih lanjut berpendapat bahwa penunjukan penyelidik khusus tidak diperlukan untuk menyelidiki dokumen yang disita, yang akan mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap penyimpanan ilegal dokumen rahasia di rumah Trump. Pemerintah AS telah berjuang untuk mendapatkan kembali dokumen rahasia yang disimpan Trump di rumahnya di Florida selama lebih dari setahun.

Pada bulan Mei tahun lalu, Arsip Nasional meminta mantan Presiden Trump untuk mengembalikan dokumen tersebut, tetapi setelah berbulan-bulan penolakan, pada bulan Desember tahun yang sama, Arsip Nasional menerima jawaban bahwa tidak apa-apa untuk mengambil 12 kotak dokumen. Sebenarnya dokumen yang diperoleh Arsip Nasional pada Januari tahun ini berjumlah 15 kotak, 184 di antaranya tergolong rahasia.

Selain itu, perwakilan mantan Presiden Trump menandatangani pada bulan Juni tahun ini bahwa mereka telah mengembalikan semua dokumen rahasia, tetapi diketahui bahwa sejumlah besar dokumen rahasia tambahan ditemukan selama penggeledahan dan penyitaan rumah FBI. Mantan Presiden Trump sangat menentang penggeledahan dan penyitaan, menyebutnya sebagai ‘investigasi perburuan penyihir’ dan ‘investigasi politik’ untuk mencegah pencalonannya sebagai presiden pada 2024.

[email protected]