Presiden Ukraina Volondimir Zelensky [우크라이나 대통령실 유튜브 캡처] |
[헤럴드경제]Ukraina telah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Palang Merah Internasional untuk menyelidiki serangan terhadap penjara tempat para tawanan perangnya ditahan pada tanggal 29 (waktu setempat). Ukraina mengklaim serangan oleh Rusia, dan Rusia mengklaim serangan oleh Ukraina.
Menurut BBC, staf operasional Ukraina mengatakan di media sosial pada hari yang sama bahwa serangan itu merupakan upaya Rusia untuk menutupi bagaimana tawanan perang diperlakukan di penjara, dan meminta penyelidikan oleh organisasi internasional. Staf operasional menekankan bahwa PBB dan Palang Merah Internasional, yang telah menjamin keselamatan tawanan perang di penjara, harus segera menanggapi insiden tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan dalam pidato video malam itu bahwa ia telah menerima informasi bahwa setidaknya 50 orang telah tewas dalam serangan terhadap penjara Olenyuka di provinsi Donetsk timur.
Menanggapi permintaan dari Ukraina, Palang Merah Internasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang mencari akses ke penjara dan telah membantu mengevakuasi yang terluka.
“Prioritas utama kami adalah memastikan bahwa yang terluka menerima perawatan yang menyelamatkan jiwa dan bahwa tubuh mereka yang kehilangan nyawa diperlakukan dengan bermartabat,” tambah Palang Merah.
Ukraina dan Rusia memperebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan di penjara tersebut.
Ukraina mengklaim bahwa serangan Rusia ditujukan untuk menghancurkan bukti penyiksaan dan pembantaian di penjara. Resimen Azou, yang dimulai sebagai milisi melawan pemberontak pro-Rusia selama aneksasi Rusia atas Krimea pada 2014, dipenjarakan di penjara setelah ditangkap saat melawan pendudukan Rusia di tenggara Mariupol pada Mei. Rusia menyebut mereka sebagai ‘neo-Nazi’ dan ‘penjahat perang’.
Rusia, di sisi lain, mengklaim bahwa Ukraina menyerang Penjara Olenivka dengan sistem roket artileri bergerak berkecepatan tinggi (HIMARS) yang diterima dari Amerika Serikat, dan itu adalah ‘provokasi yang disengaja’. Pihak Rusia juga telah merilis pecahan roket yang diklaim berasal dari Haimas.
BBC menjelaskan bahwa Penjara Olenivka kosong sampai Februari, sebelum perang Ukraina, dan setelah itu, tawanan perang dan warga sipil yang tidak lulus ujian ideologi Rusia dipenjarakan.