Foto : Berita YONHAP

Tenaga nuklir akan menyumbang hampir 33 persen dari total penciptaan energi Korea Selatan pada tahun 2030 melalui rencana energi baru yang berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca negara tersebut.

Menurut kementerian perindustrian pada hari Selasa, dewan penasihat telah menyusun rencana kerja tentang pasokan dan permintaan listrik yang akan diterapkan mulai tahun ini hingga 2036.

Berdasarkan rencana tersebut, energi terbarukan akan meningkat menjadi 21 koma lima persen dari total pembangkit listrik sementara proporsi energi dari batu bara akan menurun tajam sebesar delapan koma tujuh poin persentase menjadi lebih dari 21 persen.

Berdasarkan rencana tingkat kerja, kementerian akan membuat draf pertama setelah berkonsultasi dengan lembaga lain dan melakukan penilaian dampak lingkungan. Rencana final kemudian akan disiapkan setelah dengar pendapat publik dan laporan ke parlemen.

Rencana pasokan listrik jangka menengah hingga panjang ini mencakup jangka waktu 15 tahun dan ditujukan untuk memprediksi permintaan daya, membangun fasilitas terkait dan merancang bauran daya.

Dibandingkan dengan tujuan pengurangan emisi rumah kaca Korea Selatan untuk tahun 2030, yang dikenal sebagai Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional, proposal tersebut sangat meningkatkan proporsi energi nuklir sekaligus mengurangi energi terbarukan.