Turis Rusia berbaris untuk memasuki kawasan Uni Eropa (UE) di pos pemeriksaan perbatasan di Finlandia pada 28 Juli. [AFP]

[헤럴드경제=한지숙 기자] Uni Eropa (UE) sedang membahas pembatasan penangguhan penerbitan visa turis ke Rusia pada akhir bulan ini.

Menurut Independen Kyiv pada tanggal 18 (waktu setempat), Anita Hipper, juru bicara Komisi Eropa (EC), cabang eksekutif Uni Eropa, mengatakan pada briefing pada tanggal 18 bahwa larangan informal tapi tidak resmi pada penerbitan visa turis untuk Rusia dapat ditambahkan ke agenda diskusi pada pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa yang dijadwalkan akhir bulan ini. .

Komisaris Dalam Negeri Uni Eropa Ilva Johansson akan mengunjungi Finlandia dan Latvia, yang telah memberlakukan pembatasan penerbitan visa turis untuk Rusia pada awal September untuk membahas lebih lanjut dengan pihak berwenang.

Finlandia, gerbang perbatasan Uni Eropa untuk Rusia, telah memutuskan untuk mengurangi jumlah visa turis yang dikeluarkan untuk Rusia sebanyak sepersepuluh mulai 1 September.

Latvia, yang berbatasan dengan Rusia, telah berhenti mengeluarkan visa ke Rusia sejak awal bulan ini. Negara-negara Uni Eropa seperti Estonia dan Republik Ceko juga menerapkan peraturan ini.

Peraturan tersebut awalnya diusulkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, dia meminta larangan perjalanan satu tahun bagi orang Rusia dan mendeportasi orang Rusia yang tinggal di Barat.

Posisi mereka yang mendukung peraturan ini jelas.

Mantan Presiden Finlandia Aleksandr Stub telah mendukung liberalisasi visa dengan Rusia di masa lalu, tetapi baru-baru ini mengatakan kepada CNN: “Ini menyedihkan, tetapi warga Rusia harus merasakan harga perang.” “Ini adalah satu-satunya cara bagi Rusia untuk mengetahui bahwa Putin telah melanggar hukum internasional,” katanya.

Sesuai dengan Perjanjian Schengen, yang menetapkan perjalanan bebas di dalam UE, Rusia dapat dengan bebas bergerak di dalam UE setelah visa dikeluarkan di satu negara.

[email protected]